Mungkin salah satu dari kita
adalah pecandu berat facebook, sehingga bisa menghabiskan waktu duduk
berjam-jam di depan komputer, hanya untuk meng-update status atau mengomentari
status konyol teman kita. Atau, sehingga harus mencuri-curi waktu di kantor
hanya untuk meng-update status terbaru.
Apakah Anda pecandu facebook sehingga saking maniaknya setiap satu jam sekali
secara rutin selalu meng-update status Anda? Bila benar, sebaiknya Anda harus
hati-hati, sebab bisa jadi Anda akan di-remove oleh teman-teman dari facebook.
Demikian hasil dari sebuah survey yang dilakukan oleh para peneliti di Sekolah
Bisnis Denver dari Universitas Colorado, Amerika Serikat baru-baru ini.
Survey tersebut melibatkan 1.500 responden yang
mengungkapkan bahwa teman-teman di dunia maya akan akan mudah bosan dengan
facebooker yang terlalu sering meng-update statusnya. Apalagi bila status yang
di-publish tersebut seringkali hal-hal yang tidak penting sama sekali. Seperti
pamer gadget terbaru, kenalan dengan cewek cantik di jalan yang ternyata sudah
punya anak dua, atau menu sarapan buata mertua di rumah yang tidak yummy.
Selain itu, menurut survey masih banyak lagi alasan
seseorang menghapus teman dari friend list di facebook. Selain karena terlalu
lebay dengan kelewat sering meng-update status adalah penggunaan kata-kata yang
kasar dan tidak sopan, atau membuat status atau komentar yang bernada rasis.
Selain itu juga bisa disebabkan karena meng-update status
yang berbau politik dan agama, mengumbar hubungan kasih yang telah usai,
bertengkar dengan teman yang lain dan menjelek-jelekkan orang tua. Berdasarkan
survey tersebut pemutusan pertemanan di facebook juga dapat terjadi karena
sepasang kekasih yang berpisah di dunia nyata kemudian menjelek-jelekkan mantan
pasangannya di dunia maya.
Pada beberapa responden yang pernah mendepak temannya dari
daftar teman maya, sekitar 57 % melakukannya karena berdasarkan aktifitas di
dunia maya. Dan 27 % lainnya adalah karena hal-hal yang terjadi di dunia nyata,
demikian pernyataan peneliti Universitas Colorado, Dr Christopher Sibona.
Masih menurut Sibona, posting mengenai agama atau politik
bukan tempatnya di dunia maya. “Sebab tidak boleh berbicara mengenai agama dan
politik di saat pesta dan hal itu juga berlaku di dunia maya.” Sedangkan
mengenai menjelek-jelekkan orang lain, hal itu tidak hanya beresiko di-remove
dari friend list, tapi juga bisa berurusan dengan hukum. Seperti sebuah pepatah
yang mengatakan, mulutmu adalah harimaumu, tapi akhir-akhir ini yang berlaku
adalah: facebookmu harimaumu. (ref: dailymail.co.uk
sumber :
http://berandakata.blogspot.com/2010/10/inilah-penyebab-kita-di-remove-dari.html
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.
No comments
Post a Comment